Sekilas Info

Februari 2024, BPS: Maluku Inflasi 3,02%

Ilustrasi

AMBON, MalukuTerkini.com - Perkembangan harga berbagai komoditas pada Februari 2024 secara umum menunjukkan adanya kenaikan.

“Berdasarkan hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku di 3 kabupaten/kota, pada Februari 2024 terjadi inflasi y-on-y sebesar 3,02 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 101,51 pada Februari 2023 menjadi 104,58 pada Februari 2024. Tingkat deflasi m-to-m sebesar 1,19 persen dan tingkat deflasi y-to-d sebesar 1,00 persen,” ungkap Kepala BPS Provinsi Maluku Maritje Pattiwaellapia di Ambon, Jumat (1/3/2024).

Ia merincikan, inflasi tertinggi terjadi di Kabupten Maluku Tengah sebesar 3,26 persen dengan IHK sebesar 103,16 dan terendah terjadi di Kota Tual sebesar 2,88 persen dengan IHK sebesar 106,62.

“Kota Ambon mengalami inflasi 2,89 persen dengan IHK 105,34,” rincinya.

Inflasi y-on-y, menurutnya, terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya 10 indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 5,16

persen; kelompok kesehatan sebesar 3,81 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,48 persen; kelompok transportasi sebesar 2,96 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,79 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,93 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,59 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,40 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,96 persen; dan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,64 persen.

“Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,41 persen,” ungkapnya.

Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Februari 2024, antara lain beras, bawang putih, tomat, bahan bakar rumah tangga, tarif angkutan udara, kangkung, sigaret kretek mesin (SKM), sawi hijau, gula pasir, bawang merah, buncis, labu siam/jipang, pembalut wanita, tarif angkutan laut, mobil, daun singkong, emas perhiasan, kopi bubuk, sigaret kretek tangan (SKT) dan obat dengan resep.

“Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, antara lain: ikan selar/kawalinya, ikan tongkol/komu, ikan cakalang/sisik, ikan layang/mumar, telepon seluler, sabun mandi cair, terong, sabun

cream detergen, minuman ringan, pepaya, ayam hidup, sabun wajah, tas sekolah, keramik, sepatu pria, sepatu anak, minyak rambut, tepung terigu, handbody lotion dan cabai rawit,” jelasnya.

Ia juga menjelaskan komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m pada Februari 2024, antara lain: cabai rawit, ikan cakalang/sisik, ikan selar/kawalinya, ikan layang/mumar, ikan tongkol/komu, tomat, tarif angkutan udara, cabai merah, daging ayam ras, lemon, buncis, ikan tuna, buku tulis bergaris, bahan bakar rumah tangga, pasta gigi, telepon seluler, lada/merica dan pepaya.

“Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m, antara lain kangkung, sawi hjau, beras, bayam, labu siam/jipang, daun singkong, ketimun, kopi bubuk, ikan asap, ketela pohon, emas perhiasan, tempe, iuran pembuangan sampah dan ketela rambat. (MT-05)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!