Sekilas Info

346 Lulusan FKIP Unpatti Diyudisium

AMBON, MalukuTerkini.com - Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pattimura (FKIP Unpatti) menggelar Pengukuhan dan Penggelaran Sarjana (S1), yang berlangsung di Student Center FKIP, Selasa (27/8/2024).

Surat Keputusan Dekan FKIP Unpatti Nomor 867/UN13.1.3/SK/2024, yang ditetapkan di Ambon pada tanggal 27 Agustus 2024 mendasari dilaksanakannya pengukuhan dan penggelaran bagi 346 lulusan diantaranya terdapat 19 lulusan berpredikat Pujian/Cumlaude.

346 lulusan tersebut nantinya akan ada dalam Wisuda Sarjana, Profesi, Magister dan Doktor Universitas Pattimura Periode Agustus 2024 yang digelar, Rabu (29/8/2024).

Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Unpatti, Joseph Pagaya dalam sambutannya mengatakan ada 9 tantangan yang nantinya akan dihadapi oleh lulusan FKIP, yaitu Keterbatasan Lowongan Pekerjaan, Standar dan Akreditasi Pendidikan, Keterampilan Pengajaran, Manajemen Kelas, Kesejahteraan dan Dukungan Profesional, Kurangnya Sumberdaya, Perubahan Kurikulum dan Kebijakan, Keterlibatan Orangtua, serta Dampak Sosial dan Ekonomi.

“Untuk mengatasi 9 tantangan tersebut, lulusan FKIP Unpatti perlu mempersiapkan diri dengan keterampilan pengajaran yang kuat, memahami kebutuhan siswa, dan mencari dukungan professional dari komunitas Pendidikan. Pentingnya adaptasi dan pembelajaran berkelanjutan untuk keberhasilan dalam karier mengajar,” ungkapnya.

Sementara itu, Dekan FKIP Unpatti, IH Wenno  mengatakan, Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang didapat saat ini merupakan sebuah proses untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi dunia kerja.

“Profil FKIP adalah menjadi seorang guru yang professional. Karena itu lulusan FKIP diharapkan kedepannya untuk dapat mengikuti Pendidikan Profesi Guru atau PPG. Tantangan pendidikan saat ini perlu dihadapi dan para lulusan harus siap untuk menghadapi berbagai tantangan yang ada, melalui skill dan keterampilan yang dimiliki oleh lulusan,” katanya.

Dijelaskan, menjadi guru yang hebat dan professional bukan dilihat berdasarkan IPK akan tetapi dapat dilihat melalui skill dan keterampilan. Selain itu, menjadi guru yang mempesona berarti dapat menjiwai tugas dan tanggungjawab yang bukan hanya untuk mengajar melainkan dapat membimbing, melatih dan mengarahkan siswa.

“Agar dapat meningkatkan mutu kualitas pendidikan maupun memperbaiki mutu kualitas pembelajaran, para lulusan diharapkan dapat memahami kondisi perubahan pendidikan yang terjadi, sehingga lulusan dapat menjadi seorang guru yang professional dan mempesona,” ungkapnya. (MT-04)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!