Sekilas Info

Juli 2024, Ambon Inflasi Tertinggi di Maluku

AMBON, MalukuTerkini.com – Harga berbagai komoditas pada Juli 2024 di Maluku secara umum menunjukkan adanya kenaikan.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat inflasi tertinggi  terjadi di Kota Ambon sebesar 3,17 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,43 dan terendah terjadi di Kabupaten Maluku Tengah sebesar 2,03 persen dengan IHK sebesar 105,91.

“Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Maluku di 3 kabupaten/kota, pada Juli 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) sebesar 2,71 persen, atau terjadi kenaikan IHK dari 104,08 pada Juli 2023 menjadi 106,90 pada Juli 2024,” ungkap Kepala BPS Provinsi Maluku Maritje Pattiwaelapia di Ambon, Kamis (1/8/2024).

Dikatakan, tingkat deflasi month to month (m-to-m) di Maluku sebesar 0,82 persen. “Sedangkan tingkat inflasi year to date (y-to-d) sebesar 1,19 persen,” katanya.

Ia merincikan inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya 10 indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 6,52 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 6,04 persen; kelompok kesehatan sebesar 4,71 persen; kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,86 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 3,02 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,64 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,48 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,63 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,56 persen; dan kelompok transportasi sebesar 0,48 persen.

“Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,13 persen,” rincinya.

Menurutnya, komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Juli 2024, antara lain beras, kangkung, nasi dengan lauk, sawi hijau, emas perhiasan, sigaret kretek mesin (SKM), tomat, gula pasir, kopi bubuk, buncis, pembalut wanita, popok bayi sekali pakai/diapers, sigaret kretek tangan (SKT), sigaret putih mesin (SPM), tahu mentah, kacang panjang, terong, talas/keladi, tarif kendaraan roda 4 online dan bahan bakar rumah tangga.

“Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, antara lain: ikan cakalang, ikan selar/kawalinya, ikan tongkol/komu, tarif angkutan udara, cabai merah, pisang, daging ayam ras, cabai rawit, baju kaos tanpa kerah/t-shirt pria, daun melinjo, pepaya, bawang merah, ikan kembung/lema, bir, telepon seluler, handbody lotion, lemon, minuman ringan, tepung terigu dan tas sekolah,” ungkapnya.

Ia juga merincikan, komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m pada Juli 2024, antara lain ikan layang/mumar, ikan tongkol/komu, tarif angkutan udara, ikan selar/kawalinya, buncis, kacang panjang, bayam, sawi hijau, bawang merah, labu siam, ikan kembung/lema, bawang putih, ikan asap, tahu mentah, ketimun, bir dan pepaya muda.

“Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m, antara lain ikan cakalang, kangkung, terong, tomat, kopi bubuk, beras, daun melinjo, pasta gigi, ikan sikuda/lencam, kentang, sayur olahan, sigaret putih mesin (SPM), sepeda motor, kain gorden, nasi dengan lauk, daun singkong, celana panjang katun pria dan manga,” rincinya.

Pada Juli 2024, katanya, kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,35 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,48 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,47 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,08 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,08 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,07 persen; kelompok transportasi sebesar 0,07 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,06 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,03 persen; dan kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,03 persen.

“Sementara kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen,” katanya. (MT-05)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!