Sekilas Info

Pasca Gempa M 7,2 di Laut Banda, Ini Perintah Kapolda Maluku

Kapolda Maluku, Irjen Pol Lotharia Latif

AMBON MalukuTerkini.com - Hingga Jumat (10/11/2023) gempa bumi susulan masih terus terjadi dan dirasakan masyarakat pasca gempa bermagnitudo M 7,2 di Laut Banda, Provinsi Maluku, Rabu (8/11/2023) lalu.

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diingankan terjadi, Kapolda Maluku Irjen Pol Lotharia Latif, telah memerintahkan seluruh Kapolres dan jajarannya agar terus melakukan mitigasi bencana.

Kapolda memerintahkan seluruh Kapolres untuk menyiagakan semua kekuatan baik personil maupun peralatan.

Ia juga meminta jajajarannya agar selalu berkoordinasi dengan instansi terkait.

Para Kapolsek dan Bhabinkamtibmas, juga diingatkan untuk senantiasa melakukan monitoring dan mengecek situasi maupun kondisi di wilayah tugas masing-masing.

"Para Kapolsek dan Bhabinkamtibmas harus selalu waspada khususnya dampak bencana terutama di malam hari," tandas Kapolda di Ambon, Jumat (10/11/2023).

Kepada masyarakat, Kapolda mengimbau agar selalu berhati-hati dalam menjalankan rutinitasnya sehari-hari.

"Saya mengimbau masyarakat agar tetap tenang tapi waspada dengan gempabumi yang masih terus terjadi. Semoga kita selalu dilindungi oleh Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, dan terhindar dari segala marabahaya," katanya.

Sebagaimana diketahui, gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo M 7,2 terjadi di kawasan Laut Banda, Provinsi Maluku, Rabu (8/11/2023) pukul 13.52 WIT.

“Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M7,1. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6,15° LS ; 129,96° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 255 Km arah Barat Laut Tanimbar, Maluku pada kedalaman 45 km,” ungkap Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangannya yang diterima malukuterkini.com, Rabu (8/11/2023).

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, kata Daryono, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas deformasi batuan (kerak bumi) di dasar Laut Banda.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip),” kata Daryono.

Ia merincikan, gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Saumlaki dengan skala intensitas IV-V MMI (Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun), daerah Banda dengan skala intensitas IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Damer dan Kisar dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), daerah Ambon dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

“Hasil monitoring muka laut menunjukkan gempabumi ini memicu terjadinya tsunami minor  yang terpantau di Damer dengan ketinggian 39 cm dan di Banda 8 cm,” rincinya. (MT-04)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!