Listrik Ratusan Desa di Maluku Hanya Nyala 6 Jam Sehari, Ini Sikap Menteri ESDM
AMBON, MalukuTerkini.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meminta kepada PT PLN (Persero) untuk segera memberikan akses kelistrikan secara penuh kepada masyarakat yang tinggal di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).
Apalagi masih ada beberapa desa di Maluku yang belum teraliri listrik selama 24 jam.
Hal tersebut ia sampaikan pada saat kunjungannya ke Pembangkit Terapung Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara I di Negeri Waai, Pulau Ambon, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Provinsi Maluku, Rabu (18/9/2024).
"Saya tadi sudah bicara juga dengan GM PLN bahwa masih ada beberapa desa, ada 305 desa yang listriknya itu baru 6 jam dan ada sekitar 200 desa lebih yang listriknya 12 jam. Saya sudah meminta kepada GM agar listrik yang 12 jam dijadikan 24 jam dan yang 6 jam itu dijadikan 12 jam. Memang ini bertahap," kata Bahlil.
Adapun, Pembangkit Listrik Terapung BMPP Nusantara I memiliki kapasitas terpasang 60 MW dengan menggunakan mesin diesel berbahan bakar minyak (HSD) atau gas sebagai sumber energi utamanya. Keberadaan pembangkit tersebut dapat menjaga stabilitas kondisi kelistrikan kota Ambon.
Bahlil memastikan pasokan dan suplai listrik di Indonesia Timur, khususnya wilayah Maluku dan sekitarnya selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 dalam kondisi aman.
"Peak-nya pun di antara 60 sampai 70, jadi cadangannya masih ada sekitar 30. Jadi saya dapat pastikan dengan kesiapan yang dilakukan oleh teman-teman PLN untuk persiapan Natal dan Tahun Baru, insya Allah listrik aman," ungkapnya. (MT-05)
Komentar