Sekilas Info

230 Lulusan IAIN Ambon Diwisudakan

AMBON, MalukuTerkini.com - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon kembali mewisudakan 222 sarjana dan 8 magister dalam wisuda yang berlangsung di Gedung Auditorium IAIN Ambon, Senin (30/12/2024).

Para wisudawan tersebut berasal dari Fakultas Syariah (50 orang), Fakultas Ushuluddin dan Dakwah (38 orang), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (95 orang) dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (44 orang).

Rektor IAIN Ambon, Abidin Wakano dalam sambutannya berkomitmen untuk melanjutkan transformasi institusi menuju Universitas Islam Negeri Abdul Muthalib Sangadji Ambon (UIN AMSA).

“Pada tanggal 19 Desember 2024, saya mendapatkan amanah dari Menteri Agama RI sebagai Rektor IAIN Ambon periode 2024-2029. Amanah ini tidak mudah, mengingat kerja keras para pendahuluyang telah meletakkan dasar kokoh bagi pengembangan IAIN Ambon,” ungkapya.

Abidin mengaku memiliki visi dan komitmen untuk inovasi pengembangan IAIN Ambon menjadi lebih baik lagi.

“Tantangan tata kelola perguruan tinggi semakin kompleks, sehingga sangat penting adanya inovasi berkelanjutan dalam keilmuan, penelitian, dan kualitas lulusan. Kita perlu melahirkan lulusan yang mampu bersaing di tingkat lokal, nasional, bahkan internasional,” ungkapnya..

Ia juga menyoroti pentingnya kerja sama dengan berbagai pihak, baik internal maupun eksternal, termasuk pemerintah, swasta, dan masyarakat sipil.

“Hanya dengan bahu-membahu, kita dapat menjadikan IAIN Ambon universitas yang maju dan berkualitas,” ujarnya.

Selain itu, ia memaparkan sejumlah langkah strategis, yang akan dilanjutkan seperti dari yang sudah dilaksanakan di antaranya, pembentukan fakultas baru yaitu Fakultas Komunikasi, Data Sains dan Informatika, serta Fakultas Saintek dan Kemaritiman, yang akan menjadi fokus pengembangan ke depan.

“Untuk itu, perlu penguatan fakultas dan program studi, mulai dari alokasi sumber daya dan peningkatan sarana serta prasarana,” ungkapnya.

Ia juga mengatakan diperlukan adanya langkah sistematis untuk meningkatkan jumlah guru besar, dosen pengajar, dan tenaga teknis akademik.

“Dalam hal kerjasama, harus membangun kemitraan dengan perguruan tinggi dan lembaga prestisius di tingkat nasional dan internasional,” katanya. (MT-04)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!