Sekilas Info

Dewan & Tim Pelaksana ASC Gelar Rakor, Ini yang Dibahas

AMBON, MalukuTerkini.com - Dewan dan Tim Pelaksana Ambon Smart City (ASC) melaksanakan rapat koordinasi secara virtual, Selasa (21/2/23).

Ketua Dewan Pembina ASC, Agus Ririmasse, mengatakan  rapat koordinasi selain untuk konsolidasi dan meningkatkan komitmen bersama, juga bertujuan untuk menggagas upaya - upaya inovatif dalam mengatasi berbagai persoalan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat maupun komunitas .

“Saya berharap rapat koordinasi ini dapat memberikan masukan terkait infrastruktur Smart City untuk dapat disampaikan kepada kementerian Kominfo dalam hal ini Ditjen Aplikasi dan Informatika dalam Program Smart City  Bussines Match Making, guna mendukung percepatan digitalisasi di Indonesia,” kata Ririmasse.

Ia menjelaskan, program Smart City Bussines Match Making adalah pertemuan antara Wali Kota/Bupati dengan calon investor infrastruktur Smart City dari berbagai negara, melalui perantara kedutaan besar negara asing di Indonesia. Dimana program ini difasilitasi Kementerian Kominfo RI.

“Dalam rapat ini bagaimana dewan dan tim pelaksana ASC dapat menggagas dan menghubungnkan infrastruktur fisik, teknologi dan infrastruktr sosial dan bisnis struktur dalam meningkatkan kecerdasan di kota ini,” jelasnya.

Ia berharap, Dewan smart city  dapat memberikan masukan atau usul saran kepada tim teknis, terkait pembangunan dan pengembangan ASC.

“Saya berharap kita bergerak aktif, tidak tinggal diam, tapi dapat implemetasikan dan  mengintegariskan program kegiatan, serta mendorong peran aktif masyarakat dalam pelaksanaan program kegiatan tersebut, sekaligus menganalisis kebutuhan program,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo dan Persandian Kota Ambon Joy Adriaanzs menjelaskan, Kota Ambon termasuk dari 191 kabupaten/kota yang masuk dalam gerakan Kota Cerdas (Smart City) periode 2017 – 2022.

Adapun enam dimensi dalam pengembangan smart city, meliputi smart governance, smart branding, smart economy, smart living, smart society dan smart environment.

Ia mengakui, sejumlah tantangan yang dihadapi dalam pengembangan Smart City di kota ini adalah terkait dengan penganggaran, kualitas SDM yang masih rendah, serta belum meratanya infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

“Banyak yang menganggap smart city adalah proyek TIK dan bukan budaya kerja, padahal Smart City adalah merubah yang belum ada menjadi ada, dan yang sudah ada menjadi lebih baik atau lebih berkualitas,” ungkapnya.

Ia menegaskan dalam Pengembangan Smart City, komitmen kepala Daerah menjadi penting guna suksesnya progam dimaksud. (MT-05)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!