Sekilas Info

Longsor Di Hukuanakota Makin Parah, Pemkab SBB Jangan Hanya Diam

LONGSOR – Kondisi longsor di Desa Hukuanakotta, Kecamatan Inamosol, Kabupaten Seram Bagian Barat yang terjadi pekan lalu hingga kini belum disikapi oleh Pemkab SBB.

AMBON – Longsor di Desa Hukuanakota, Kecamatan Inamosol, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) makin parah. Pemkab SBB pun diminta jangan hanya diam.

Sebenarnya bencana longsor di desa tersebut bukan baru pertama kali terjadi dan bahkan sudah sering terjadi. Tak hanya bencana, namun keterisolasian wilayah sebenarnya sudah disampaikan warga setempat ke Pemkab SBB.

Namun hingga kini Pemkab SBB bergerak secara langsung melakukan penanganan. Yang ada hanyalah tinjauan semata dari sejumlah staf BPBD setempat. Penanganan selanjutnya hilang ditelan waktu.

Yang warga dapat hanyalah janji manis tanpa ada realisasi sampai saat ini. Janji untuk memasang bronjong tidak pernah terealisasi hingga kondisi jalan semakin parah dua pekan lalu sejak kondisi hujan deras yang turun saat ini.

Kondisi terkini, longsoran pada jalan utama Desa Hukuanakota semakin parah dan memprihatinkan. Longsoran yang menghantam jalan hingga tak bisa diakses, bahkan jembatan darurat yang dibuat juga ambruk hingga kini belum diperhatikan.

Warga pun meminta pemerintah daerah tidak menutup mata dan berdiam diri dengan kondisi yang terjadi.

"Kejadian longsor di Desa Hukunanakoa sudah terjadi sejak 2018 walaupun saat itu belum separah sekarang. Pernah ada upaya pemerintah desa komunikasi dengan pemerintah daerah dan oleh BPBD saat itu sudah turun dan menyampaikan akan menindaklanjuti membangun bronjong. Namun sampai sekarang tidak terealisasi. Malah kondisi jalan yang merupakan jalan utama kampung ini sudah hancur sejak dua pekan lalu bahkan tersisa sekitar 7 meter dengan rumah warga namun tidak ada reaksi apapun dari Pemkab SBB," tandas Ketua Majelis Jemaat GPM Hukuanakota, Pendeta Wiliam Hehakaya kepada malukuterkini.com, Sabtu (4/7/2020).

Menurutnya, jika kondisi ini tidak diatasi maka rumah warga terancam terbawa longsor dan akses jalan akan putus total.

“Jika putus maka hanya tidak ada akses jalan menuju kampung selain melalui sungai dan akan terancam juga disaat hujan karena sungai tak bisa dilalui,” ungkapnya.

Hehakaya mengatakan, ruas jalan yang menghubungkan Desa Hukuanakota dengan Kairatu sepanjang 34 km juga jika tidak diperhatikan sehingga warga akan semakin terisolasi dengan kondisi seperti ini.

"Kami minta agar pemerintah buka mata dan bisa melihat kondisi yang ada. Kalau saja sudah ditangani sejak 2018 maka tidak akan separah ini. Sampai saat ini belum ada bantuan. Ini kondisi sudah semakin memprihatinkan," katanya.

Ia berharap pemerintah tidak sebatas janji tetapi harus bertindak . “Jangan sampai muncul korban barulah mulai bergerak,” tandasnya. (MT-04)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!