Wali Kota Optimis Akhir Desember Ambon Bakal Masuk Zona Kuning Covid-19
![](https://i0.wp.com/www.malukuterkini.com/wp-content/uploads/2020/12/ILUSTRASI-KUNING-0812-1-OK.jpg?fit=1280%2C960&ssl=1)
AMBON – Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy sangat optimis pada akhir Desember 2020 nanti, Kota Ambon akan segera masuk zona kuning (resiko rendah) zonasi resiko daerah penyebaran Covid-19.
"Semoga saja diakhir Desember 2020 nanti, Kota Ambon bisa masuk ke zona kuning, karena tingkat terkonfirmasi rendah begitu juga tingkat kesembuhan tinggi, apalagi kasus meninggal kita masih berada di bawah nasional," ungkap Wali Kota kepada wartawan di Ambon, Selasa (8/12/2020).
Dikatakan, indikator utama yang membuat skor zonasi Kota Ambon masih tetap berada di zona oranye, karena hampir setiap bulan selalu saja ada kasus pasien positif Covid-19 meninggal dunia.
"Setiap bulan itu, pasti saja ada yang meninggal dunia dari kota Ambon akibat Covid-19. Itu sangat berpengaruh, terhadap skor zonasi kita, walaupun sekarang skor kita masih diatas dua," katanya.
Walaupun terus ada pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang meninggal, namun Wali Kota optimis terhadap peralihan zona tersebut,
"Seandainya beberapa waktu lalu itu tidak ada yang meninggal dunia akibat Covid-19, maka saya sangat yakin sekali kita sudah bisa masuk zona kuning secepatnya," ujarnya.
Ia menjelaskan, tingkat kesembuhan pasien positif Covid-19, jika dilihat perkembanganya berkembang dengan luar biasa. Begitu juga dengan turunnya angka terkonfirmasi positif.
"Angka pasien terkonfirmasi positif sangat rendah, namun sekali lagi harus saya katakan, angka kematian terus ada yang membuat semua menjadi sulit. Saya hanya berharap, agar kedepan tidak ada yang meninggal," jelasnya.
Sebagaimana diketahui, Peta Zonasi Risiko Daerah Penyebaran Covid-19 dihitung berdasarkan indikator-indikator kesehatan masyarakat dengan menggunakan skoring dan pembobotan.
Indikator-indikator yang digunakan yaitu:
INDIKATOR EPIDEMIOLOGI:
1) Penurunan jumlah kasus positif & probable pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
2) Penurunan jumlah kasus suspek pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
3) Penurunan jumlah meninggal kasus positif & probable pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
4) Penurunan jumlah meninggal kasus suspek pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
5) Penurunan jumlah kasus positif & probable yang dirawat di RS pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
6) Penurunan jumlah kasus suspek yang dirawat di RS pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
7) Persentase kumulatif kasus sembuh dari seluruh kasus positif & probable
8) Laju insidensi kasus positif per 100,000 penduduk
9) Mortality rate kasus positif per 100,000 penduduk
10) Kecepatan Laju Insidensi per 100,000 penduduk
INDIKATOR SURVEILANS KESEHATAN MASYARAKAT
1) Jumlah pemeriksaan sampel diagnosis meningkat selama 2 minggu terakhir
2) Positivity rate rendah (target ≤5% sampel positif dari seluruh orang yang diperiksa)
INDIKATOR PELAYANAN KESEHATAN
1) Jumlah tempat tidur di ruang isolasi RS Rujukan mampu menampung s.d >20% jumlah pasien positif COVID-19 yang dirawat di RS
2) Jumlah tempat tidur di RS Rujukan mampu menampung s.d >20% jumlah ODP, PDP, dan pasien positif COVID-19 yang dirawat di RS
(MT-05)
Komentar