Sekilas Info

BMKG: 313 Gempa Susulan Pasca Terjadi Gempa M 7,4 di NTT

Ilustrasi

AMBON, MalukuTerkini.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) menyatakan terjadi 300 lebih gempa susulan pascagempa bumi magnitudo M 7,4 di Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (14/12/2021).

Jumlah gempa susulan tersebut dihitung per Rabu (15/12/2021) pukul 13.00 WIT.

"Hingga hari Rabu (15/12/2021) pukul 13.00 WIT , hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 313 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock)," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangannya, Rabu (15/12/2021).

Gempa tektonik M 7,4 terjadi pada Selasa (14/12/2021) pukul 10.20 WIB di Laut Flores. Pusat gempa berada di koordinat 7,59 Lintang Selatan dan 122,24 Bujur Timur.

Titik itu berlokasi di laut 112 km arah barat laut dari Kota Larantuka. Episenter gempa berada di kedalaman 10 km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di Laut Flores. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike slip)," jelasnya.

Guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Benteng Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel), dalam skala IV-V MMI. Artinya, getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun.

Sementara itu, di Ruteng, Labuan Bajo, Larantuka, Maumere, Adonara, dan Lembata, getaran gempa dirasakan dalam skala III-IV MMI. Artinya, bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah. Sedangkan di Tambolaka, Waikabubak, Waingapu dirasakan skala III MMI, yang artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah seakan ada truk berlalu.

BMKG sempat mengeluarkan peringatan dini tsunami setelah terjadinya gempa tersebut. Wilayah Flores Timur bagian utara, Pulau Sikka, Sikka bagian utara, dan Pulau Lembata masuk dalam kategori waspada.

"Hasil monitoring tide gauge menunjukkan adanya kenaikan muka air laut setinggi 7 cm di Stasiun Tide Gauge Reo dan Marapokot, Nusa Tenggara Timur. Peringatan dini tsunami telah diakhiri pada pukul 12.27 WIB," ujarnya.

Akibat gempa ini, sejumlah bangunan di Selayar mengalami kerusakan. Selain itu, ada warga yang terluka imbas getaran gempa. (MT-04)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!