Gubernur Maluku & PT SAA Bahas Investasi Sektor Pertanian

JAKARTA, MalukuTerkini.com - Gubernur Maluku, Murad Ismail bertemu dengan manajemen PT Santos Agro Abadi (SAA), salah satu investor nasional di bidang pertanian.
Pertemuan dilakukan di Hotel Mulia Senayan Jakarta, Selasa (7/6/2022) untuk memantapkan rencana investasi sekaligus komitmen para pihak untuk membangun Maluku khusunya sektor pertanian.
PT SAA sejak beberapa waktu lalu telah memulai investasi perkebunan Tebu di Kabupaten Seram Bagian Timur.
Dalam pertemuan itu dibahas investasi senilai Rp 500 miliar yang akan dilakukan pada Lahan yang telah diberikan Izin lokasi sejak tahun 2018 untuk pengembangan Tebu di Kabupaten Seram Bagian Timur yaitu di Kecamatan Bula, Bula Barat dan Teluk Waru seluas 22.103 Ha, di samping itu diusulkan pengalihan komoditas pada komoditas kelapa , jagung dan pala serta komoditas unggulan lainnya.
Pertemuan ini merupakan tindaklanjut rencana investasi yang telah dituangkan dalam Letter of Intent antara PT SAA dengan Pemerintah Provinsi Maluku dalam even Maluku Baileo Exhibition di Makasar pada tanggal 5 Februari 2022 , sekaligus realisasi komitmen manajemen PT Santos Agro Abadi dalam Pertemun Bersama yang digagas oleh Dinas Pertanian Provinsi Maluku Bersama Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan Maluku (TGPP) pada tanggal 17 Maret 2022.
Delegasi Pemerintah Provinsi Maluku dipimpin oleh Gubenur Maluku didampingi Ketua TGPP, Kepala Dinas Pertanian, Kepala Bappeda, Kepala Dinas PMD PTSP, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kepala Dinas PUPR dan Direktur Maluku Energi Abadi Sedangkan manajemen PT Santos Agro Abadi dipimpin langsung owner Soedomo Mergonoto yang juga owner dari Kopi Kapal Api.
Gubernur dalam pertemuan menjelaskan, tentang potensi sumberdaya pertanian Maluku.
"Saya mengajak PT SAA agar bukan saja berinvestasi pada level budidaya tanaman, tapi juga dalam pengolahan dan pemasaran hasil serta sektor unggulan lainnya di Maluku seperti perikanan," kata Gubernur.
Ia mencontohkan, pengolahan Kelapa Pafda, pengolahan limbah tempurung dan sabut yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Begitu juga dengan pemasaran Produk Jagung dan Kedelai yang akan dikembangkan Maluku yakni jagung Jagung 11.500 hektar dan Kedelai 5.000 hektar dan pengembangan perikanan tuna dan budidaya perikanan.
Manajemen PT SAA dalam pertemuan menyatakan komitmennya untuk segera mengurus semua proses perijinan yang dibutuhkan sebagai legitimasi usaha sesuai kewenangan dan peraturan yang berlaku (UU No. 11 tahun 2020) melalui OSS (online single submission) pada PTSP Povinsi Maluku yang telah memiliki ISO 9001 dan 37001.
"Kita akan melakukan diversifikasi komoditas yang saat ini fokus pada tebu yang telah diujicobakan selama 3 tahun dimana hasilnya sangat sesuai. Diusulkan pengalihan komoditas pada komoditas kelapa , jagung dan pala serta komoditas unggulan lainnya," kata owner PT SAA, Soedomo Mergonoto.
Dijelaskan, pihaknya mengembangkan industri dengan melibatkan tenaga kerja lokal sesuai kompetensi dan skill yang dibutuhkan Perusahaan.
"Kita juga melakukan kerjasama dengan BUMN dan BUMD Provinsi Maluku ( Perumda Panca Karya dan PT Maluku Energi Abadi). Segera memulai proyek investasi ini setelah mendapatkan perijinan-perijinan yang dibutuhkan," jelasnya. (MT-04)
Komentar