Sekilas Info

Inflasi Maluku Tinggi, Kemendagri Beri Atensi

AMBON, MalukuTerkini.com - Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tomsi Tohir memberikan atensi ke sejumlah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota yang angka inflasinya masih tinggi.

Daerah-daerah tersebut diantaranya Provinsi Maluku, Kota Ambon dan Kota Tual.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per 1 November 2023, terdapat 10 provinsi yang inflasinya tinggi yaitu Maluku Utara, Papua Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Maluku, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Timur, Lampung dan Sulawesi Barat.

Adapun 10 kabupaten dengan inflasi tertinggi yaitu Belitung, Sumenep, Merauke, Manokwari, Banggai, Kotabaru, Sikka, Sumba Timur, Buleleng, dan Mimika.

Sedangkan 10 kota dengan inflasi tertinggi, yaitu Tual, Sibolga, Ternate, Sorong, Kotamobagu, Ambon, Baubau, Yogyakarta, Tegal dan Surabaya.

“Ini daerah-daerah yang dipantau inflasinya,” ungkap Tomsi saat memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Gedung Sasana Bhakti Praja Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Senin (27/11/2023).

Selain itu, Tomsi juga mengungkapkan sejumlah daerah yang memiliki Indeks Perkembangan Harga (IPH) tinggi.

“IPH ini merupakan bagian dari penyebab tingginya inflasi. Daerah tersebut meliputi provinsi maupun kabupaten kota. Dimohon teman-teman yang termasuk dalam IPH-nya tertinggi agar betul-betul diperhatikan,” ujar Tomsi yang merupakan lulusan Akademi Kepolisiam (Akpol) tahun 1990 ini.

Menurutnya, upaya pengendalian inflasi salah satunya harus menyesuaikan dengan kondisi iklim, yang saat ini telah memasuki musim hujan.

“Curah hujan yang tinggi diharapkan dapat mendukung upaya pengendalian, terutama dalam penyediaan komoditas. Namun, di tengah curah hujan yang tinggi seluruh pihak terkait perlu mengantisipasi agar tidak terjadi musibah,” ungkap Tomsi yang pernah menjabat Kapolda Nusa Tenggara Barat ini.

Dalam kesempatan itu, Tomsi juga menyebutkan sejumlah komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga dan perlu penanganan serius dari pihak terkait. Komoditas ini seperti cabai merah, gula pasir, cabai rawit, bawang merah, beras, dan telur ayam.

“Cabai merah yang naik di 358 kota/kabupaten dan harganya juga di atas Rp 100 ribu, begitu juga dengan cabai rawit naik di 322 daerah, serta bawang merah yang disparitas harganya jauh sekali dari Rp 30 ribu sampai Rp 93 ribu,” tandas mantan Kapolda Banten ini. (MT-04)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!