Panglima TNI Kecewa, Ulah Danki Bikin Praka Rahman Tomilawa & 2 Rekannya Gugur di Papua

AMBON, MalukuTerkini.com - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa meluapkan kekecewaannya terhadap komandan kompi (danki) Satgas Kodim Yonif Raider 408/ Suhbrastha di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua.
Andika menyebut danki tersebut telah lalai. Bahkan kelalaiannya itu menyebabkan tiga prajurit gugur saat kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, Kamis (27/1/2022) lalu. Satu diantaranya Praka Anumerta Rahman Tomilawa (24). Sedangkan dua prajurit lainnya yaitu Serda Rizal Maulana Arifin (24) dan Pratu Tupel Alomoan Baraza (24).
Tomilawa yang menjabat sebagai Tabakpan 2 Pokpan 2 Regu 1 Peleton III Kompi Senapan A Yonif Raider 408/Suhbrastha (Tabakpan Tim 3 Pos Koramil Gome) dimakamkan di kampung halamannya di Negeri Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Sabtu (29/1/2022).
Jenderal Andika Perkasa menyebut kelalaian Danki tersebut itu terjadi saat penyerangan teroris Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap pos TNI di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua.
Andika mendapati kejanggalan dalam kronologis peristiwa penyerangan, sehingga akhirnya terungkap danki yang di pos itu ternyata berbohong.
"Ternyata hasilnya berbohong, yang terjadi bukan yang dilaporkan dan yang terjadi sebenarnya ini disembunyikan oleh si danki dari komandan batalyon," kata Andika dalam sebuah video yang dibagikan kepada wartawan, Sabtu (19/3/2022).
Andika menjelaskan penyerangan memang dilakukan oleh KKB. Namun, dalam hal ini, danki di pos itu lalai karena menyepelekan pengamanan.
"Jadi, iya betul yang melakukan tindak pidana pembunuhan adalah kelompok bersenjata, tapi juga ada peran nih peran penggelaran oleh Komandan Kompi yang dalam hal ini sebagai komandan pos di tempat yang tidak diperhitungkan dan disepelekan," jelasnya.
Andika meminta danki tersebut diproses hukum hingga tuntas. Menurutnya, hal ini bisa jadi pembelajaran bagi prajurit lain agar tidak terulang.
"Jadi saya ingin ada proses hukum terhadap danpos ini atau komandan kompi ya. Dituntaskan supaya jadi pembelajaran juga," tandasnya.
Ia mengaku kecewa berat dengan danki yang lalai itu. Menurut Andika sebagai danki seharusnya memikirkan cara untuk melindungi prajurit yang sedang bertugas.
"Kita semua di sini memikirkan dukungan, bagaimana melindungi anggotanya, disananya begini-begini saja rupanya. Maksudnya, pertimbangan pendek sekali, hanya soal, 'oh kita dapat uang tambahan untuk pengamanan disitu', dikorbankan semua," ungkapnya. (MT-04)
Komentar