Sekilas Info

April 2020, BI: Transportasi Jadi Penyebab Deflasi Di Maluku

Ilustrasi

AMBON - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku mencatat laju inflasi Provinsi Maluku pada April 2020 tetap terkendali, dan secara tahunan masih dalam sasaran.

Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Maluku pada April 2020 tercatat deflasi sebesar -0,09% secara bulanan (month to month/mtm), masih searah dengan Maret 2020 yang mengalami deflasi sebesar -0,70% (mtm).

Sementara secara tahun berjalan (year to date/ytd) dan secara tahunan (year on year/yoy) mengalami inflasi 0,03% (ytd) dan 1,65% (yoy), yang mana masih lebih rendah dari target pencapaian inflasi tahun 2020 yang ditetapkan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Maluku sebesar 3%±1% (yoy).

"Deflasi Maluku pada April utamanya disebabkan oleh kelompok transportasi yang mencatatkan deflasi sebesar -4,31% (mtm). Kondisi tersebut dipicu oleh pembatasan penerbangan angkutan udara seiring meluasnya Covid-19 dan imbauan Pemerintah untuk mengurangi aktivitas di luar rumah," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku, Noviarsano Manullang, dalam keterangan tertulisnya yang diterima malukuterkini.com, Selasa (5/5/2020).

Selain menurunnya permintaan tiket angkutan udara, jelas Manullang, maskapai juga telah mengurangi frekuensi penerbangan.

“Sejak minggu ke-4 April, penerbangan komersial dari dan ke Maluku dihentikan sementara waktu,” jelasnya.

Menurutnya, deflasi Maluku juga disebabkan oleh kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan yang mengalami deflasi sebesar -2,48% (mtm).

“Deflasi pada kelompok ini utamanya disebabkan oleh komoditas biaya pulsa ponsel sejalan dengan provider telekomunikasi yang menyediakan beberapa pilihan paket internet yang lebih terjangkau untuk mendukung kegiatan bekerja dan belajar dari rumah,” ungkapnya.

Di sisi lain, kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami inflasi 2,03% (mtm) pada April 2020. Inflasi pada kelompok ini disebabkan oleh naiknya harga komoditas cabai rawit dan ikan cakalang. Kedua komoditas tersebut di atas memberikan andil inflasi terhadap kelompok ini. Selanjutnya, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya juga mengalami inflasi sebesar 0,60% (mtm).

"Pada kelompok ini, inflasi utamanya disebabkan oleh harga emas perhiasan yang naik hingga 7,02% (mtm), sebagaimana terjadinya kenaikan harga emas dunia yang merupakan dampak dari ketidakpastian global karena sebaran Covid-19,"jelasnya. (MT-05)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!