Sekilas Info

Oknum APRI Bebas Operasikan Tong di Tambang Ilegal Gunung Botak

NAMLEA - Berkedok uji coba berdasarkan hasil rapat dengan Kemenko Maritim dan Investasi, oknum dari Asosiasi Pertambangan Rakyat Indonesia (APRI), Irwan Molle alias Irawan Tambang, leluasa berkiprah di tambang ilegal Gunung Botak.

Ia mengolah biji emas menggunakan sistim  Tong di Desa Dava, Kecamatan Waelata, Kabupaten Buru.

Irwan Molle yang dikonfirmasi wartawan usai melihat aktivitas tong miliknya dengan salah satu pengusaha tambang, Mantri, mengatakan, aktivitas yang dilakukannya itu sudah sesuai prosedur karena sudah menyurati semua pihak termasuk Gubernur Maluku dan Universitas Pattimura (Unpatti).

Dikatakan, pihaknya sedang menguji coba bahan ramah lingkungan yang digunakan sebagai pengganti sianida.

Menyangkut jenis bahan ramah lingkungan yang dimaksud, Irwan mengaku namanya WS dan termasuk bahan kimia berbahaya (B2).  "Bahan ini lebih ramah lingkungan,” ujarnya.

Ia  bahkan mengaku sudah menyrati berbagai pihak yang ada di Maluku terkait pengoperasian tong di kawasan tambang Gunung Botak.

Pantauan malukuterkini.com terlihat tong yang terlihat bebas beroperasi, yakni satu Tong milik Mantri Molle dan Irwan. Ada juga satu Tong lagi milik Haji Komar di Desa Wabloy. Tong Haji Komar pernah di police line tapi tetap leluasa beroperasi. Bahkan police line telah dibuka.

Terkait dengan aktivitas tong dengan alibi percobaan yang dijalankan oleh Irwan Molle itu, Matri yang merupakan rekan kerja dari Irwan itu mengaku, hanya menginvestasi Rp.50 juta di aktifitas ilegal tong di Desa Dava.

Senada dengan Irawan , ia juga mengaku ini hanya uji coba yang sudah diizinkan.

Leluasanya Irawan dan Mantri Molle serta Haji Komar mengoperasikan tong di Desa Dava serta di Desa Wabloy , kini mulai ramai digunjingkan. Satu sumber terpercaya menyebutkan, Padahal pekan lalu  saat sejumlah tokoh dari Kabupaten Buru bertemu Kapolda Maluku dan petinggi nomor satu di Kepolisian Daerah Maluku ini sudah mewanti-wanti jangan ada aktifitas ilegal berupa tong , rendaman dan juga domping di sana.

Beberapa warga yang ditemui di wilayah tambang ilegal juga menyatakan bahwa, mereka baru sadar, ternyata penambang yang beraktivitas di Gunung Botak selalu menjadi target penyisiran aparat keamanan sementara aktivitas besar seerti Tong tidak disentuh sama sekali. Bahkan mereka masih leluasa beroperasi dan menciptakan pundi-pundi rupiah dengan sangat tenang. (MT-06)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!